5 Mitos Teknologi Masa Depan

Assalamu'alaikum Teman..

Apa kabar semua?? Sehat selalu kan. Kali ini kita akan membahas dan mengetahui tentang mitos teknologi masa depan. Iya guys tidak semua teknologi itu bisa berupa kenyataan tetapi banyak juga mitos-mitos yang dimiliki oleh teknologi yang banyak dianggap manusia itu benar akan terjadi. Seperti di film-film yang memakai teknologi yang sangat canggih. itu cuma ilusi dan bukan nyata.

Nah teman berikut ini adalah 5 mitos teknologi masa depan :

1. Kita Bisa Hentikan Perubahan Iklim 

Apakah pemanasan global yang tak terelakkan? Konsensus di antara banyak ilmuwan adalah bahwa hal itu, setidaknya sampai batas tertentu, dan bahwa kita hanya bisa berharap untuk menghentikan bencana besar dan menghadapi konsekuensi. Beberapa iklim yang paling dihormati di dunia mengatakan bahwa manusia telah melewati titik pepatah of no return. PBB Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, sekelompok lebih dari 2.000 ilmuwan, bertemu pada tahun 2007 dan mengeluarkan peringatan keras, setelah pertama kali diumumkan bahwa pada tahun 2001 suhu global sudah naik.

Bahkan sekarang, kita melihat efek dari perubahan iklim, seperti di gletser mencair dan naiknya permukaan laut membuat siklon Asia Selatan lebih parah. Efek yang diharapkan akan sangat berat bagi ratusan juta orang di negara berkembang. Atol dari Tuvalu sekarang berkaitan dengan gelombang tinggi yang mengancam untuk menenggelamkan seluruh bangsa.

Jika kita tidak menghasilkan gas rumah kaca setelah hari ini, dunia masih akan melihat 1 derajat Fahrenheit peningkatan suhu pada pertengahan abad karena karbon dioksida yang ada akan tinggal di atmosfer selama setengah abad atau lebih [sumber: Borenstein]. (Beberapa negara mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal ini, seperti Norwegia, yang memompa CO2 ke dalam sumur minyak bawah tanah bekas.) Dan peningkatan potensi bencana dari 3 sampai 6 derajat Fahrenheit pada akhir abad ini adalah mungkin.

Pertanyaan yang tersisa utama, untuk beberapa, adalah apakah jumlah pemanasan dapat disimpan di cek untuk mencegah skenario bencana. aksi lingkungan akar rumput menggembirakan adalah penting, tetapi kerjasama antar pemerintah adalah yang terpenting, dan yang sudah lambat datang, terutama dengan Amerika Serikat, China dan India. Kami juga, para ahli mengatakan, perlu mulai merencanakan bagaimana menanggapi bencana yang berhubungan dengan pemanasan, seperti dengan membantu daerah pesisir, pembentukan unit cepat-respon untuk kebakaran hutan dan mempersiapkan gelombang panas yang mematikan.

2. Robot Akan Menjadi Teman Kita 

Sementara kita mungkin tidak menuju sebuah Skynet-seperti Armageddon, peningkatan jumlah ilmuwan khawatir apakah langkah-langkah yang memadai yang diambil untuk melindungi diri dari kreasi robot dan digital kami.

Salah satu masalah utama adalah otomatisasi. Akan drone militer akhirnya diizinkan untuk membuat keputusan sendiri tentang apakah atau tidak untuk menyerang target? Jika manusia adalah pemantauan, akan ia masih dapat menimpa keinginan drone ini? Apakah kita akan membiarkan mesin untuk mereplikasi diri tanpa arah manusia? Apakah kita akan membiarkan mobil self-driving? (Beberapa mobil sudah menawarkan kemampuan untuk taman diri sendiri atau untuk mencegah driver dari hanyut ke jalur lain.)

Lalu ada isu robot menempati peran mereka mungkin tidak seharusnya. Sudah, ada robot medis prototipe yang dirancang untuk meminta pasien tentang gejala mereka dan untuk memberikan nasihat, simulasi emosi menghibur - peran tradisional diduduki oleh seorang dokter manusia. Microsoft memiliki resepsionis A.I. berbasis video di salah satu bangunan. Sebuah kelas baru "robot layanan" bisa pasang diri menjadi outlet listrik dan melakukan tugas-tugas kasar lainnya - belum lagi lama mapan Roomba, sebuah otomatis, vakum seperti robot.

Kami juga dapat menempatkan terlalu banyak tugas dan tanggung jawab penting ke dalam "tangan" dari aktor non-manusia, atau secara bertahap akan menemukan diri kita dalam posisi ketergantungan pada mesin. Pada 2009 konferensi ilmuwan komputer, roboticists dan peneliti lainnya, para ahli yang hadir menyatakan keprihatinan tentang bagaimana penjahat bisa memanfaatkan teknologi generasi berikutnya, seperti kecerdasan buatan, untuk hack informasi atau meniru orang-orang nyata. Intinya dari konferensi ini dan diskusi lainnya tampaknya bahwa itu penting untuk memulai mengatasi masalah ini awal, untuk menguraikan standar industri sekarang, bahkan jika itu tidak jelas apa jenis kemajuan teknologi masa depan akan membawa.

3. Hukum Moore Selalu Akan Tahan Benar

Hukum Moore umumnya diartikan bahwa jumlah transistor pada sebuah chip - dan dengan perpanjangan, kekuatan pemrosesan - ganda setiap dua tahun. Pada kenyataannya, Gordon Moore, ilmuwan komputer yang berasal Hukum Moore pada tahun 1965, berbicara tentang biaya ekonomi dari produksi chip yang bukan prestasi ilmiah di balik kemajuan dalam desain chip.

Moore percaya bahwa biaya produksi chip yang akan membagi setiap tahun selama 10 tahun ke depan, tetapi mungkin tidak berkelanjutan setelah itu. Batas Hukum Moore kemudian dapat mencapai ekonomi bukan ilmiah.

Beberapa ahli komputer terkemuka telah menyatakan bahwa Hukum Moore tidak bisa bertahan lebih dari dua dekade. Mengapa Hukum Moore ditakdirkan? Karena chip telah menjadi jauh lebih mahal untuk memproduksi transistor telah menjadi lebih kecil.

Seorang analis telah meramalkan bahwa pada tahun 2014, transistor akan menjadi 20 nanometer dalam ukuran tetapi bahwa setiap pengurangan lebih lanjut dalam ukuran chip akan terlalu mahal untuk produksi massal.

Sebagai perbandingan, pada musim panas 2009, hanya Samsung dan Intel telah berinvestasi dalam membuat chip 22-nanometer.

Pabrik-pabrik yang memproduksi chip ini biaya miliaran dolar. Globalfoundries 'Fab 2 pabrik, diatur untuk memulai produksi di New York pada tahun 2012, akan dikenakan biaya $ 4200000000 untuk membangun. Beberapa perusahaan memiliki orang-orang jenis sumber daya, dan Intel mengatakan bahwa perusahaan harus memiliki $ 9 miliar pendapatan tahunan untuk bersaing di pasar chip mutakhir.

Bahwa analis tersebut sama percaya bahwa perusahaan akan mencoba untuk membuat sebagian besar dari teknologi saat sebelum berinvestasi di baru, lebih mahal, desain chip yang lebih kecil. Jadi sementara akhir Hukum Moore dapat membatasi tingkat di mana kita menambahkan transistor untuk chip, yang tidak selalu berarti bahwa inovasi lainnya akan mencegah penciptaan komputer yang lebih cepat, lebih maju.

4. Pendekatan Teknologi keganjilan

Dalam beberapa tahun terakhir, futuris terkemuka seperti Ray Kurzweil berpendapat bahwa kita sedang mendekati singularitas, mungkin sesegera 2030. Ada banyak konsep yang berbeda dari apa sebenarnya singularitas sedang atau akan. Beberapa mengatakan itu adalah kecerdasan buatan yang benar yang dapat menyaingi manusia dalam berpikir independen dan kreativitas. Dengan kata lain, mesin akan melampaui manusia dalam kecerdasan dan sebagai spesies dominan di planet ini, mampu menciptakan sendiri baru, mesin mereka lebih cerdas. Yang lain berpendapat bahwa itu akan melibatkan ledakan seperti dalam kekuasaan yang entah bagaimana manusia dan mesin akan menggabungkan untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti dengan mengunggah pikiran kita ke jaringan saraf bersama komputasi.

Kritik dari singularitas, seperti penulis dan akademisi Douglas Hofstadter, mengklaim bahwa ini adalah "skenario fiksi ilmiah" yang pada dasarnya spekulatif. Hofstadter menyebut mereka kabur dan tidak berguna dalam diskusi kontemporer yang membuat manusia dan hubungan kita dengan teknologi. Ada juga sedikit bukti bahwa semacam "gelombang pasang" inovasi teknologi yang diprediksi oleh Kurzweil dan futuris lainnya sudah dekat.

Mitch Kapor, mantan CEO Lotus, yang disebut singularitas "desain cerdas untuk IQ 140 orang". Salah satu majalah menyebutnya "Pengangkatan Geeks" - hampir tidak istilah gratis. ilmuwan komputer Jeff Hawkins berpendapat bahwa sementara kita dapat membuat mesin sangat cerdas - jauh lebih besar dari apa yang kita miliki sekarang - kecerdasan sejati bergantung pada "pengalaman dan pelatihan," daripada pemrograman hanya maju dan kekuatan pemrosesan yang canggih.

5. Kami Semua Akan Segera Mengemudi Mobil Terbang

Mobil terbang telah dinubuatkan selama beberapa dekade. Ini salah satu Grails suci futuristik, masyarakat utopis, di mana semua orang bisa zip sekitar melalui udara dan tanah dengan mudah, tenang dan aman di mana pun dia inginkan.

Anda mungkin pernah melihat video dari prototipe terbang-mobil, lepas landas dari tanah, melayang dan mungkin menabrak. Tapi yang pertama "pesawat" sebenarnya diresmikan pada tahun 1917, dan berbagai upaya serupa telah diikuti. Henry Ford memprediksi mobil terbang datang - pada tahun 1940 - dan ada banyak alarm palsu sejak itu.

Satu dekade ke abad 21, kita tampaknya tidak menjadi lebih dekat, meskipun apa yang mungkin Anda baca di blog gadget. Karena dana kering, NASA ditinggalkan kontes untuk penemu untuk menciptakan sebuah "Personal Air Vehicle," dan ada tampaknya tidak menjadi lembaga pemerintah lain, kecuali mungkin rahasia DARPA, siap untuk mengambil proyek.

Ada terlalu banyak tantangan di jalan mobil terbang menjadi diadopsi secara luas. Biaya, jalur dan peraturan penerbangan, keamanan, potensi untuk digunakan dalam terorisme, efisiensi bahan bakar, pilot pelatihan / driver, arahan, kebisingan, oposisi dari industri mobil dan transportasi - semua berdiri di jalan mobil terbang yang sah. Juga, kendaraan ini mungkin harus dapat beroperasi sebagai mobil di jalan biasa, berpose tantangan logistik lain.

Bahkan, banyak dari apa yang disebut mobil terbang yang sedang menjajakan sebagai hal yang nyata adalah pesawat hanya roadable - semacam hibrida pesawat / mobil yang tidak mampu, katakanlah, membuat perjalanan singkat ke sekolah untuk drop off anak-anak. Plus, mereka terlalu mahal. Satu kendaraan tersebut, Terrafugia Transition, ditetapkan untuk rilis pada tahun 2011 atau lambat, diharapkan biaya $ 200.000.